Home » » Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman

Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman


Judul               : Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman: Integrasi Nalar dan Wahyu dalam Perspektif 
                          Filsafat Ilmu

Penulis            :  Prof. Dr. Ilyas Supena, M.Ag


DESKRIPSI   

Para ulama sepakat bahwa al-Quran dan sunnah sebagai sumber pengetahuan yang terpenting dalam Islam, namun mereka tidak sependapat mengenai cara memperlakukan al-Quran dan sunnah. Di sinilah kemudian muncul problem me­to­dologi penafsiran dan pemahaman al-Quran dan sunnah. Setidaknya terdapat dua kubu dalam memahami dan menaf­sirkan al-Quran dan sunnah. Kubu yang pertama, mereka yang lebih menekankan pemahaman al-Quran dan sunnah  secara tekstual yang kemudian dikenal dengan sebutan Islam fun­damentalis, sedangkan kubu yang kedua,  lebih mene­kankan pemahaman al-Quran dan sunnah  secara kontekstual yang kemudian dikenal dengan sebutan Islam liberal.

Patut disayangkan bahwa perbedaan metodologi penaf­siran kedua kelompok tersebut kemudian melahirkan claim validity serta sikap dan ekspresi keagamaan yang ekstrem. Bahkan tidak jarang muncul tuduhan-tuduhan terhadap ke­lom­pok lain sebagai orang yang keluar dari ajaran Islam (kâfir atau murtadd) disertai dengan sikap yang terkadang anarkhis.

Ini berarti perbedaan penafsiran atas al-Quran yang sama telah melahirkan claim validity yang bersikap ekslusif. Menurut hemat penulis, problem yang mendasari perbedaan penafsiran itu sesungguhnya bisa dikembalikan pada per­be­daan akar metodologis yang mereka gunakan dalam me­mahami al-Quran.

Perbedaan akar metodologis ini selanjutnya melahirkan perbedaan produk pemikiran yang berujung pada perbedaan dalam aksi dan tindakan. Tanpa bermaksud menjustifikasi pandangan suatu kelompok atas kelompok yang lain, tulisan ini hanya bermaksud memetakan perbedaan akar metodologis yang mereka gunakan dalam memahami al-Quran. Pemetaan ini dianggap penting karena orang seringkali menilai pendapat orang lain dengan hanya melihat “produk” dan bukan “proses” yang justru akan menimbulkan terjadinya kesalahpahaman satu sama lain.

Buku ini mencoba membuka kedok cakrawala metodolo­gis yang menyelimuti model penafsiran al-Quran yang men­dorong lahirnya corak epistemologi Islam yang ter­im­ple­men­tasikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman. Semoga ber­manfaat.